MAKALAH
PENDIDIKAN PANCASILA
Tentang
“PANCASILA
DAN PEMBANGUNAN NASIONAL ”
Dosen
Pembimbing : Noviani Achmad Putri
Disusun
oleh :
Anisah
Eva Fauziah (7101413360)
Sedyaning
Tyas Widowati (7101413422)
Zaerotus
Sakdiyah (7101413426)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013/201
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Noviani Achmad Putri Dosen mata kuliah MKU yang telah memberikan
tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kita harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi orang-orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kita harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi orang-orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Semarang, 19 November 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pancasila
sebagai dasar Negara Indonesia harus bisa mengarahkan bangsa ini ke tujuan
bangsa Indonesia yang telah ditetapkan bersama sebelumnya. Pancasila sebagai dasar negara Republik
Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Tujuan
nasional sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan Undang – Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 di wujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaran
negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan
Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penyelenggaran
negara dilaksanakan melalui pembangunan nasional dalam segala aspek kehidupan
bangsa oleh penyelenggara negara bersama segenap rakyat Indonesia di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembangunan nasional dilaksanakan
dalam rangka mencapai masyarakat adil yang berkemakmuran dan makmur yang
berkeadilan.
Pancasila
sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung konsekuensi yang sangat
mendasar. Namun, saat ini banyak masyarakat yang belum memahami pancasila
sebagai paradigma pembangunan nasional dan pengaruhnya. Dan dalam makalah ini,
kami mencoba mempelajari lebih lanjut dan menganalisis tentang pancasila
sebagai paradigma pembangunan nasional.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1
Apakah yang dimaksud dengan pancasila
sebagai paradigma pembangunan?
1.2.2
Bagaimana pancasila sebagai paradigma
pembagunan dan pengembangan diberbagai bidang?
1.2.3
Apa yag dimaksud pancasila sebagai
paradigma reformasi?
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui definisi pancasila
sebagai paradigm pembangunan?
1.3.2
Untuk mengetahui pengaruh pancasila
sebagai paradigma pembangunan dan pengembangan diberbagai bidang?
1.3.3
Untuk mengetahui pancasila sebagai
paradigma reformasi?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Pembangunan
nasional merupakan perwujudan nyata dalam meningkatkan harkat dan martabat
manusia sesuiai dengan nilai-nilai kemanusiaan, meliputi akal, rasa dan
kehendak, raga, pribadi, social, dam aspek ketuhanan yang terkandung dalam
nilai-nilai pancasila. Dengan demikian, pancasila dapat dipergunakan sebagai
tolak ukur atau paradigma pembangunan nasional di berbagai bidang. Didalam
proses pembangunan terdapat perubahan yang terus menerus diarahkan untuk menuju
kemajuan dan perbaikan ke arah tujuan yang diciptakan. Dengan kata lain,
pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang direncanakan dan mencakup
semua aspek kehidupan untuk, mewujudkan tujuan hidup.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum paradigma pembangunan adalah suatu model, pola yang merupakan sistem berfikir sebagai upaya untuk melaksanakan perubahan yang direncanakan guna mewujudkan cita-cita kehidupan masyarakat menuju hari esok yang lebih baik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum paradigma pembangunan adalah suatu model, pola yang merupakan sistem berfikir sebagai upaya untuk melaksanakan perubahan yang direncanakan guna mewujudkan cita-cita kehidupan masyarakat menuju hari esok yang lebih baik.
2.2 Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
diberbagai Bidang
2.2.1 Bidang Politik dan Hukum
Pembangunan politik memiliki dimensi
yang strategis, Karena hampir semua kebijakan publik tidak bisa dipisahkan dari
keberhasilan pembangunan politik.
Pembangunan politik semakin semankin tidak jelas arahnya, manakala
pembangunan di bidng hukum mengalami
kegagalan. Karena penyelewengan-penyelewengan yang terjadi tidak dapat
ditegakkan oleh hukum. Hukum yang berlaku hanya sebagai simbol tanpa memiliki
makna yang berarti bagi kepentingn rakyat.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan politik dan hukum belum dapat direalisasikan sebagaimana yang
dicita-citakan bangsa Indonesia. anusia Indonesia selaku warga negara harus
ditempatkan sebagai subjek atau pelaku politik bukan sekadar objek politik.
Pancasila bertolak dari kodrat manusia maka pembangunan politik harus dapat
meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang
bertolak dari manusia sebagai subjek harus mampu menempatkan kekuasaan
tertinggi pada rakyat. Kekuasaan adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah
sistem politik demokrasi bukan otoriter.
Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas
kerakyatan (sila IV Pancasila). Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik
didasarkan pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karena
itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral
ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral kerakyatan, dan moral
keadilan.
2.2.2
Pembangunan Ekonomi
Pancasila sebagai paradigma
pengembangan ekonomi lebih mengacu pada Sila Keempat Pancasila. Sementara
pengembangan ekonomi lebih mengacu pada pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia.
Dengan demikian menunjuk pada pembangunan Ekonomi Kerakyatan atau pembangunan
Demokrasi Ekonomi atau pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia atau Sistem Ekonomi
Pancasila. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem
ekonomi liberal yang hanya
menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain. Sistem ekonomi demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak mengakui kepemilikan individu.
menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain. Sistem ekonomi demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak mengakui kepemilikan individu.
Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai
subjek. Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem dan
pembangunan ekonomi yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara
keseluruhan. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi
kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak
dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral kemanusiaan.
Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk
persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan
penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga negara.
2.2.3 Bidang IPTEK
Pengembangan dan penguasaan iptek menjadi
semakin penting, manakala dikaitkan kehidupan global yang ditandai dengan
persaingan. Kemampuan manusia dalam
mengembangkan dan menuasai iptek sangat bergantung pada
intelektualitasnya. Dengan kemampuan akalnya manusia dapat mengembangkan kreativitasnya guna
menguasai iptek. Dengan demikian, pengembangan iptek harus sesuai dengan harkat
dan martabat manusia, serta bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup dan
kehidupannya. Sebagai bangsa yang telah memiliki pandangan hidup pancasila,
maka pegembangan iptek harus didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila dan diharapkan dapat membawa prbaikan kualitas hidup dan kehidupan
masyarakat.
Adapun hakekat pancasila sebagai paradigma
pembangunan Iptek adalah sebagai berikut:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan dasar atau landasan bahwa pembangunan Iptek tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan atau diciptakan, tetapi juga harus mempertimbangkan maksud dan akibat bagi manusia dan lingkungannya. Pengolahan diimbangi dengan melestarikan. Sila ini menempatkan manusia dialam semesta bukan sebagai pusatnya, melainkan sebagai bagian sistematik dari alam yang diolahnya.
b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradap memberikan landasan bahwa pembngunan Iptek harus bersifat beradap dan diabadikan untuk peningkatan harkat dan martabat manusia. Oleh karena itu, pembangunan Iptek harus didasarkan kepada tujuan dasarnya untuk mewujudkan kesejahteraan manusia serta peningkatan harkat dan martabat manusia.
c. Sila persatuan Indonesia memberikan arahan bahwa pembangunan iptek hendaknya dapat mengembangkan nasionalisme, kebesaran bangsa dan keluhuran bangsa sebagai bagian umat manusia.
d. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksaan dalam permusyawaratan/perwakilan mendasari pembangunan iptek secara demokratis. Artinya, setiap ilmuwan harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan Iptek. Selain itu dalam pembangunan Iptek, setiap ilmuwan harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan harus ,memiliki sikap terbuka, artinya terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan teori lainnya.
e. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengkomplementasikan pembangunan iptek haruslah menjaga keseimbngan keadilan dalam kehidupan kemabusiaan, yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lainnya, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya.
a. Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan dasar atau landasan bahwa pembangunan Iptek tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan atau diciptakan, tetapi juga harus mempertimbangkan maksud dan akibat bagi manusia dan lingkungannya. Pengolahan diimbangi dengan melestarikan. Sila ini menempatkan manusia dialam semesta bukan sebagai pusatnya, melainkan sebagai bagian sistematik dari alam yang diolahnya.
b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradap memberikan landasan bahwa pembngunan Iptek harus bersifat beradap dan diabadikan untuk peningkatan harkat dan martabat manusia. Oleh karena itu, pembangunan Iptek harus didasarkan kepada tujuan dasarnya untuk mewujudkan kesejahteraan manusia serta peningkatan harkat dan martabat manusia.
c. Sila persatuan Indonesia memberikan arahan bahwa pembangunan iptek hendaknya dapat mengembangkan nasionalisme, kebesaran bangsa dan keluhuran bangsa sebagai bagian umat manusia.
d. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksaan dalam permusyawaratan/perwakilan mendasari pembangunan iptek secara demokratis. Artinya, setiap ilmuwan harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan Iptek. Selain itu dalam pembangunan Iptek, setiap ilmuwan harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan harus ,memiliki sikap terbuka, artinya terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan teori lainnya.
e. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengkomplementasikan pembangunan iptek haruslah menjaga keseimbngan keadilan dalam kehidupan kemabusiaan, yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lainnya, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya.
2.2.4 Bidang Sosial dan Budaya
Pembangunan bidang sosial budaya harus dilaksanakan atas dasar kepentingan
nasional yaitu terwujudnya kehidupan masyarakat yang demokratis, aman, tentram,
dan damai. Nilai-nilai kehidupan yang telah lama hidup di dalam masyarakat
Indonesia dan dianggap masih relevan dengan kebutuhan masyarakat modern harus
tetap dipelihara dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan
masyarakatnya. Dengan kata lain, nilai-nilai kehidupan yang telah mengakar
harus menjadi dasar dan paradigma pembangunan bidang sosial budaya.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi
keberhasilannya, seperti keyakinan bangsa Indonesia terhadap kebenaran
nilai-nilai pancasila, konsekuen tidaknya
bangsa Indonesia melaksanakan pancasila, pengaruh nilai-nilai asing yang
terus masuk seiring dengan proses globalisasi.
Pancasila pada hakikatnya bersifat
humanistik karena memang Pancasila berdasar pada hakikat dan kedudukan kodrat
manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana tertuang dalam sila kemanusiaan yang
adil dan beradab, yang diharapkan menghasilkan manusia yang berbudaya dan
beradab.
Dalam rangka melakukan reformasi
disegala bidang, hendaknya indonesia berdasar pada sistem nilai yang sesuai
dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh bangsa indonesia itu sendiri yaitu
nilai pancasila yang merupakan sumber normatif bagi peningkatan humanisasi khususnya
dalam bidang sosial budaya. Sebagai kerangka kesadaran pancasila dapat
merupakan dorongan untuk ;
1. Universalisasi, yaitu melepaskan
simbol-simbol dari keterkaitan struktur
2. Transendentalisasi, yaitu
meningkatkan derajat kemerdekaan manusia dan kebebasan spiritual
(koentowijoyo,1986)
Dengan demikian proses humanisasi
universal akan dehumanisasi serta aktualisasi nilai hanya demi kepentingan
kelompok sosial tertentu yang diharapkan mampu menciptakan sistem sosial budaya
yang beradab.
Berdasar sila Persatuan Indonesia
pembangunan sosial budaya dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap nilai
sosial dan budaya-budaya yang beragam di seluruh wilayah nusantara menuju pada
tercapainya rasa persatuan sebagai bangsa. Pengakuan serta penghargaan terhadap
budaya dan kehidupan sosial berbagai kelompok bangsa sangat diperlukan sehingga
mereka merasa dihargai dan diterima sebagai warga bangsa, dengan demikian
pembangunan sosial budaya tidak akan menciptakan kesenjangan, kecemburuan,
diskriminasi, dan ketidakadilan sosial.
2.2.5 Bidang Agama
Setiap orang bebas memilih dan memeluk
agama atau kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pengembangan kehidupan
beragama harus dilaksanakan atas dasar nilai-nilai keagamaan, terutama yang
mengatur hubungan antar manusia,. Tujuan pengembangan kehidupan Beragama adalah
terciptanya kehidujpan yang aman dan tentram, serta saling menghormati dan
menghargai satu sama lain. Setiap orang dapat menjalankan agama dna
kepercayaannya secara bebas sesuai degan keyakinannya. Pengembangan kehidupan
beragama harus dilaksanakan atas dasar paradigma yang jelas dan dapat diterima
oleh semua penganut agama dan aliran kepercayaan sepada Tuhan Yng Maha Esa.
Dengan paradigma pancasila, kiranya cukup jelaslangkah-langkah dan strategi apa
yang harus dilakukan guna membangun kehidupan beragama yang paling
menguntungkan bagi sekuruh masyarakat. Pancasila
Sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Umat Beragama Bangsa Indonesia sejak
dulu dikenal sebagai bangsa yang ramah dan santun, bahkan predikat ini menjadi
cermin kepribadian bangsa kita di mata dunia internasional. Indonesia adalah
Negara yang majemuk, bhinneka dan plural. Indonesia terdiri dari beberapa suku,
etnis, bahasa dan agama namun terjalin kerja bersama guna meraih dan mengisi
kemerdekaan Republik Indonesia kita.
2.2.6 Bidang Pertahanan dan Keamanan
Salah satu tujuan dibentuknya pemerintah
Negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia. Untuk itu, pemerintah berkewajiban membangun system pertahanan
dan keamanan yang mampu mewujudkan tujuan atau cita-cita tersebut. Pancasila
menganjurkan agar bangsa Indonesia dapat hidup berdampingan secara damai :
saling membantu, menolong, menjaga perasaan orang atau kelompok lain,
mengembangkan sikap saling menghargai dan menghormati sehingga terbentuk
kebersamaan dalam kesatuan dan persatuan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan
kehidupan sosial yang aman, damai, dan tentram serta pemanfaatan sumber daya
alam perlu dikawal dengan system pertahanan dan keamanan yang baik.
2.3 Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi
Pada awal Orde Baru, Soeharto dianggap
cukup berhasil dalam membangun pemerintahan yang stabil. Kehidupan sosial
politik yang baik telah menjadi landasan utama bagi pembangunan bidang lain.
Keberhasilan pembangunan yang dicapai selama masa Orde Baru sesungguhnya
merupakan keberhasilan yang sifatnya semu. Karena keberhasilan pembangunan yang
dicapai pemerintahan orde baru hanya dapat dinikmati oleh sekelompok kecil
masyarakat Indonesia. Angka kemiskinan semakin bertambah, kehidupan sosial yang
sangat menyedihkan semakin diperparah dengan melembaganya korupsi, kronisme,
dan kolusi di berbagai tataran birokrasi pemerintahan kondisi kehidipan yang
memprihatinkan itu telah menggugah semangat para mahasiswa untuk melakukan
gerakan yang dikenal sebagai gerakan reformasi. Sampai saat ini gerakan ini
terus berlanjut utuk mencpai sasaran yang dicita-citakan sesuai dengan
nilai-nilai moral bangsa Indonesia. Gerakan yang dipelopori oleh para mahasiswa
ini telah melahirkan berbagai implikasi dalm berbagai bidang kehidupan. Kenyataan ini ridak perlu
disesali karena merupakan konsekuensi logis dari setiap peristiwa atau
aktivitas manusia. Kita menyadari bahwa pada awalnya gerakan reformasi
bertujuan untuk memperbaiki kehidupan sosial politik yang dianggap telah
menyimpang dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila. Namun dalam
perkembangannya, perubahan-perubahan yang terjadi selama era reformasi sudah
memasuki substansi yang sangat mendasar sifatnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila
sebagai dasar Negara Indonesia harus bisa mengarahkan bangsa ini ke tujuan
bangsa Indonesia yang telah ditetapkan bersama sebelumnya. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam
rangka mencapai masyarakat adil yang berkemakmuran dan makmur yang berkeadilan. Pancasila sebagai paradigm pembangunan
nasional mengandung konsekuensi yang sangat mendasar. Didalam proses pembangunan terdapat
perubahan yang terus menerus diarahkan untuk menuju kemajuan dan perbaikan ke
arah tujuan yang diciptakan.
Dengan demikian dapat disimpulkan dapat disimpulkan
bahwa secara umum paradigma
pembangunan adalah suatu model,
pola yang merupakan sistem berfikir sebagai upaya untuk melaksanakan
perubahan yang direncanakan guna mewujudkan cita-cita kehidupan masyarakat
menuju hari esok yang lebih baik.
3.2 Saran
Kita sebagai masyarakat Indonesia harus memahami dan
mampu mengamalkan nilai-nilai pancasila. karena pancasila merupakan dasar
negara Indonesia yang didalamnya terdapat nilai-nilai dasar yang harus
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-sehari. Pancasila juga dijadikan pedoman
dalam proses pembangunan nasional. . Didalam proses
pembangunan terdapat perubahan yang terus menerus diarahkan untuk menuju
kemajuan dan perbaikan ke arah tujuan yang diciptakan. Untuk itu kita sebagai masyarakat Indonesia teruntuk
mahasiswa yang notabene dijadikan sebagai generasi pembaharuan bangsa harus
bisa merubah keadaan dinegeri menjadi ke arah yang lebih baik lagi terutama
dalam proses pembangunan. Kita sebagai mahasiswa ketika sudah terjun ke dunia
pekerjaan yang mengarah ke pemerintahan, harus bisa bersikap jujur dalam
melaksanakan hak dan tanggungjawabnya
dan harus bisa memahami nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila agar
pembangunan di Indonesia bebas dari penyelewengan-penyelewangan yang
mengakibatkan masyarakat Indonesia merugi. Kita harus berpedoman pada pancasila
yang dijadikan sebagai landasan dasar negara Republiik Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Soegito, AT dkk. 2013. Pendidikan Pancasila. Semarang : Pusat
Pengembangan MKU MKDK UNNES
1 komentar:
CasinoBonus Codes 2021 : Casino Bonus & Promotions
List 포커 배열 키보드 of Casino Bonus 온라인 바카라 and Promotions for December 2021. All the latest Casino Bonus offers from our bet analysis Expert 룰렛 테이블 Reviewed 토토 사이트 Casinos.
Posting Komentar